Menelisik Potret Kehidupan Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara

Berlokasi di Jl Antara no 59, tidak jauh dari pasar baru terdapat sebuah gedung bertuliskan infiniti dan sebuah bendera merah putih lengkap dengan tiang berdiri gagah di depannya. Tidak menyangka bahwa ini adalah galeri dan museum jurnalistik antara.

Bersama seorang teman, Ade Nita, saya mencoba untuk masuk ke dalam museum tersebut. Pertama masuk museum tersebut akan disambut oleh resepsionis yang menjaga museum tersebut. Kami mengisi buku tamu yang tersedia sebelum melanjutkan explore museum tersebut.

Ruangan tepat setelah pintu masuk adalah pameran fotografi dari masa ke masa. Menurut salah seorang yang menjaga resepsionis di depan sebelumnya, foto - foto tersebut berganti masanya beberapa waktu sekali. Entah satu bulan, dua bulan, bisa juga dalam hitungan minggu.



Tidak hanya itu, di lantai bawah terdapat sebuah patung seseorang dengan kaos hitam bertuliskan infiniti. yang sedang memotret sesuatu. Tampaknya lebih tepat potret patung seorang jurnalis yang sedang mengabadikan sesuatu.


In Frame : Ade Nita

Lanjut ke halaman sebelah terdapat banyak kursi dan meja. Sepertinya sudah di fungsikan untuk menjadi kafe yang bisa digunakan sebagai tempat workshop ataupun acara lainnya. Dinding pada ruangan tersebut pun sama dengan ruangan sebelahnya. Penuh dengan koleksi potret milik Antara dari masa ke masa. Ada satu hal yang menarik perhatian saya di sudut ruangan. Sebuah gambar tangan seorang anak, lalu disebelahnya ada sebuah tulisan yang bertuliskan "Sejarah itu penting dan tak akan mungkin bisa hilang" Lalu setelahnya kembali terpampang potret milik Antara.



Kembali ke ruangan sebelumnya, kami menaiki tangga menuju lantai 2. Di dinding bagian atas terdapat potret bapak proklamator kita sedang membacakan naskah proklamasi serta kanan kirinya dipenuhi dengan perkembangan berita antara dari tahun ke tahun. Sementara di dinding bagian bawah terdapat batu yang menempel di dinding tentang peresmian museum tersebut.

Lanjut ke lantai 2, sepertinya digunakan untuk menjadi museum oleh pihak Antara. Terdapat beberapa meja, kursi, poster - poster, serta komik yang melukiskan tentang sejarah. Sejarah pergerakan nasional, sampai ada juga tentang peninggalan orde baru oleh Soeharto.


In Frame : Ade Nita

Di langit - langit, terdapat berbagai macam poster. Poster tersebut dilapisi oleh kaca yang berada di dalamnya. Saya pribadi sangat suka dengan poster - poster yang tertempel di sana. 


Untuk kamu yang menyukai fotografi, sangat saya sarankan untuk datang ke museum ini. Tapi, untuk kamu yang menyukai saya, maka akan saya ajak kamu mengunjungi museum ini. Setelah berkeliling museum ini, akan saya ajak makan nasi bebek yang berada persis depan pasar baru. Intermezzo sedikit biar tidak terlalu serius, tapi saya tidak menolak jika di ajak serius. Sekian cerita saya kali ini.

Salam, Pipi Bolong.

Post a Comment

0 Comments